tanpa kepuasan lagi bahkan lagi dan lagi - lagi,
dimana letaknya ia agar terkendali,
sulit diraba, disentuh tapi ada dan nyata..
Jauhnya mata memandang menjadi lentera hasrat,
Dipuji dan dipuja adalah mantra pembangkit jiwa,
Tawa dan canda nyanyian perangsang jiwa raga,
Jika tak terkendali menjadi musuh dan membunuh..
Nikmatilah seadanya nikmat ini tanpa cela,
syukuri ia bukan karena alam namun hadiah tuhan,
sudutkan dirimu nafikan alam ini,
agar tenggelam dengan NYA menghancurkan nafsu celaka..
Universitas Almuslim, Fisip
26/08/2025
No comments:
Post a Comment