Friday, April 24, 2015

PUISI KEMULIAAN KU

Kemuliaanku bukan apa yang di nilai oleh orang,
kemuliaanku bukan kemegahan dunia,
kemuliaanku bukan kehormatan dan jabatan,
kemuliaanku adalah ketenangan jiwa dekat dengan RABBI,



Aku merasa serba kekurangan dalam mendidik mereka,
Umur ku yang sudah setengah abad tidak cukup untuk menjelaskan,
Belajar membaca bukanlah masalah usia,
Tapi halangan dan rintangan yang ada dalam kesibukan adalah penghambat.

Aku berpikir untuk tidak mengejar hal-hal yang tidak membawa pengembangan,
Berusaha istiqamah tidaklah semudah yang kita bayangkan,
Berlalu-lalang dengan kesibukan duniawi meraih dompet hakiki,
Membuat aku lelah dan bosan dan mengambil kesimpulan bahwa aku harus fokus pada apa yang kuimpikan.

Awalanya menjadi pendidik ketenangan itu mendatangi ku,
Jiwa yang bersih dan bersahaja selalu bertamu kepadaku,
Sampai masa kesibukan amanah melamarku,
Aku terpuruk di sudut lembah hitam yang tidak ter arah,
Entah apa yang aku kejar sampai kemuliaan itu pergi dan ku tinggalkan begitu saja,
Kini aku sadar makna menjadi pendidik,
Membutuhkan pelajaran dan analisa yang mendalam dan berguna.

Aku tidak ingin masa depan ku nanti setelah mati penuh dengan pertanyaan jabatan,
Karna itu akan menjerumuskan ku kepada sesuatu yang tidak aku sukai,
Niatku sudah bulat untuk meraih kemenangan yang abadi disana,
Dari sekarang aku harus mati dan tidak bersahabat dengan pembunuh jiwa dan raga.

Mendidik dan memimpin dua hal yang utama namun tidak serupa,
Menjabat menjadi celah neraka sedangkan mengajar pintunya surga,
Aku ingin kembali kepada pintu nan indah itu,
Aku ingin menjauh dari dunia yang tanpa kusadari menyita hidup dan menginjak kemuliaanku.

No comments: