Aku
bertanya apakah cinta itu sekedar nafsu dan nikmat sahaja,
atau
hanya sebatas pelengkap kesepian diri di dunia?
Katanya
cinta itu buta namun dimanakah letak penglihatannya,
Ada
juga yang berkata cinta itu rekayasa,lalu siapakah sang sutradara?
Jika
cinta itu adalah nafsu maka ia akan musnah setelah hasrat terwujud,
Jika
cinta kesepian maka tidak akan cukup satu istri didalam kehidupan,
Katakan
saja ia buta namun pandangan cinta adalah perasaan ikhlas menerima sepenuhnya,
Seandainya
cinta direkayasa itu hanyalah istilah bumbu-bumbu cinta duniawi para pujangga.
Cinta
adalah mahabbah,kehendak,keinginan yang suci,
Ia
datang dari lubuk hati yang paling dalam tiada bandingan batas dan ukurannya
didunia,
Ia
juga memiliki sifat kekal dan hakiki jika cinta itu suci karna ILAHI RABBI,
Dunia
cinta akan fana apabila janji hanyalah sekedar simpati dan nafsu birahi.
Cinta
adalah hidayah yang tidak bisa di ingkari dan pungkiri,
Hidayah
ini akan sempurna bila zikir selalu menemani,
Tidak
pernah salah hidayah cinta yang kagum ciptaan Rabbi,
Namun,kisahnya
saja yang selalu salah dalam menilai sifat cinta itu sendiri.
Dunia
ini penuh cinta yang birahi tapi jauh dari qanun Ilahi,
Akhirnya
noda yang hina-dina menjadi tinta sebagai jadi diri,
Tanyakan
diri akan besarnya cinta Rabbi yang tiada henti-henti,
Terus
mengalir dan terasa disetiap nafas dan darah ini,
Nikmat
hidup yang kita miliki merupakan cinta tanpa pamrih,
Bisakah
kita bawa nikmat cinta itu kearah Ilahi atau birahi nafsi.
No comments:
Post a Comment