Tuesday, March 10, 2015

Puisi: Ayah

Ayah..
Mohon maaf jika aku khilaf dengan tindakanmu yang menyakitiku,
semua yang ayah lakukan untuk mendidik anakmu ini untuk dewasa dan bijak,
terkadang Ibnu mu ini mudah menangis merasa ayah tidak menyanyanginya,
namun, ayah sangat,,sangat bahkan begitu menyanyangi dan mencintai anak mu ini.

Abi..
Sesak dada ini begitu melihat abi berjalan entah kemana,
aku ingin memanggilmu, apa daya siroda tiga terus melaju menghilangkan wujudmu,
sampai detik ini anakmu merasa sangat berdosa,
maafkan anakmu ini abi.


Abah..
Seandainya anakmu ini memiliki kesenangan dunia,
tak akan tersentuh dirimu dengan terpaan angin yang membaringkanmu,
andai aku bisa berbicara kepada ALLAH maka kesehatanmu doa pertamaku.

Abu..
Malam ini aku sangat merindukanmu,
malam ini aku ingin memelukmu seperti dimasa kecilku,
malam ini aku ingin sekali bercerita denganmu seperti dulu,
malam ini aku tidak bisa melukiskan tentangmu dibenakku.

Waled..
Ananda sedih dengan musibah alat komunikasimu yang rusak,
abang-berabangku anakmu juga yang sudah mapan rasanya tidak acuh dengan benda yang murah itu,
begitu pilu hati anakmu yang sulung ini mendapat kabar angin tentang alatmu yang belum ada penggantinya,
Insya Allah,jika rizki minggu ini bertamu ke ananda harapanmu itu akan terwujud.

Bapak..
doakan anakmu ini untuk istiqamah..
doakan ananda selalu dalam kebajikan..
doakan dinda menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua,
doakan dedekmu ini menjadi tauladan keluarga dan masyarakat.

Ya ALLAH..
Selamatkan iman ayah..
berikan rahmatmu kepadanya,
limpahkan rizki yang halal,
lindungi beliau dari azab dunia dan akhirat.


No comments: