Sunday, September 20, 2015

SELAMAT JALAN AYAH (Memorial Ayahanda Mertua Zakaria Abbas berpulang Ke RAHMATULLAH 18-09-2015.21.00)

Allah, menjanjikan mati tanpa penundaan dan penawar.
sehebat apapun dan sebesar apapun kekuasaan manusia, tidak akan bisa melobi maut.
Ibrah kematian merupakan rujukan hidup yang singkat menuju dunia yang abadi.
Allah janjikan kemenangan untuk hamba-hamba yang cinta kepadaNYA,
sebaliknya kekalahan adalah azab sebagai balasan.

Ayahanda..kami sangat kehilangan sosok yang sangat istiqamah sepertimu,
konsisten dalam semua urusan duniawi, tapi amal ukhrawimu melebihi dunia fana ini.
kami malu dengan ibadahmu yang tidak bisa dihalangi dengan apapun,
kami cemburu dengan puasamu yang tidak pernah engkau tinggalkan meskipun sunnah,
kami rindu dengan tahajjudmu yang sangat rahasia dan kami temukan berkali-kali.

YA ALLAH..Terimalah seluruh amal ibadahya,
muliakanlah beliau disisi Mu,
tempatkan beliau bersama hamba-hamba Mu yang saleh dan mulia.
Kami meminta dengan doa di iringi air mata.

Ayahanda..
Kepergianmu yang baru saja berjalan dua hari,
masih menyisakan pilu yang sangat dalam,
kami bangun dari kelelapan mencari-cari sosok yang penuh dengan kegiatan,
Allahu akbar..ternyata engkau telah pergi dan tenang disisi NYA,
tak terasa air mata jatuh begitu melihat sapu yang selalu kau jadikan teman pagimu,
sesak sekali hati ini begitu melihat tidak adanya wujudmu yang selalu membakar sampah dipagi hari,
seakan-akan tidak percaya tanpa kehadiranmu yang selalu bercanda dengan ternak dibelakang rumah.

Ayahanda..
Masih teringat di benakku tiga hari sebelum maut menjemput,
kita bercerita tentang matamu yang telah tidak berfungsi lagi,
menantumu ini beserta istri menyanggupi untuk membeli kacamata baru untukmu, 
berapapun harganya,??,
tapi, niat kami pupus dan sirna karena dalihmu setelah rekomendasi dokter ayahanda baru bisa memakainya,
menantu mu ini dan istri sangat sedih dan terluka,
karena impianmu itu belum kami wujudkan, bukan sengaja namun permintaanmu yang berdasarkan fakta.

Ayahanda..
kami rindu dengan sosok yang memegang kitab di depan pintu sebelum magrib,
kami rindu dengan candamu yang kadang-kadang datang tanpa di undang,
cucumu yang belum genap setahun, mencari-cari baumu yang setiap pagi suka menemanimu didepan layar kaca dikamarmu,
kami rindu dengan suaramu yang syahdu disaat mentari masih merasa malu dengan kegelapan,
kami rindu dengan bunyi keretamu yang setia menemanimu untuk beribadah.

Ayahanda..
Kami bangga kepadamu..
kami ikhlas dengan kepergianmu..
kami cinta ayahanda..
kami sayang ayahanda..

YA ALLAH..
Kami memohon dan meminta,
Banggakan ayah kami disana dengan seluruh ibadahnya kepada MU,
Ikhlaskan beliau didalam kubur tanpa azab dan meraih surga dengan ikhlasnya beribadah kepada MU,
Cintailah dia layaknya beliau mencintai agama MU,
Sayangilah beliau seperti beliau sayangi dan menjaga amar ma'ruf MU.

No comments: