Tuesday, March 17, 2015

Puisi anak

Anak..adalah harta yang tidak ternilai harganya,
Anak..permata hati tatkala dunia terasa bak sampah,
Anak..penyembuh luka-lara sewaktu dunia ini terasa hampa,
Anak..penyejuk hati dan tingkah laku memperbaiki segala kesalahan.

Ananda..
ummi dan abi sangat sayang kepadamu,
Jangan kecewakan kami tatkala kamu dewasa,
Ananda..
kakek dan nenek sangat perhatian dan mencintaimu,
Tiada keuntungan yang mereka harapakan darimu,
Kecuali doa dan shalawat untuknya nanti.


Anakku..
Jadilah hamba yang tulus dan ikhlas dalam beraktifitas,
Ringankan langkahku untuk kebaikan tanpa upah atau pamrih,
Berlombalah dalam kebajikan meskipun itu sebesar Dzarrah.

Anakku..
Sekaya apapun dirimu kami akan selalu menangis sedih dan sengsara,
Jika kekayaanmu tidak di iringin dengan iman dan akhlak yang baik.
Semiskin apapun dirimu kebahagiaan hati kami akan selalu ada,
apabila dunia dan akhirat telah engkau kuasai dengan ilmu agama yang engkau miliki.

Anakku..
Senangilah dunia ini dengan prinsip meraih kemenangan akhirat,
Jangan lalai dan tamak dengan arena balap sehingga membuatmu terlambat mencapai finish,
Jangan hiraukan teriakan kiri dan kanan,
Fokus pada garis final yakni akhirat yang menjadi pusat kemenangan.

Anakku..
Puisi ini ditulis sebagai bukti bahwa abi dan ummi mu masih hidup,
Meskipun disaat kau membacanya kami telah tiada di sisimu.

Anakku..
Jadikan ibrah hidup dari tulisan ini sebagai bukti bahwa jari suatu hari akan kaku,
Pikiran kita tidak akan bisa ditumpahkan lagi didunia maya ini,
Laptop indah tidak akan bisa tersentuh lagi,
Hanyalah kaku dan bisu dialam kubur.

Anakku..
Sehebat apapun dirimu tidak akan bisa membeli nyawa ayah dan ummi,
Jangan sombong dengan harta,jabatan dan wanita yang bersifat sementara.

Anakku..
Kami menunggu doa dan shalawatmu setiap hari,
Karna itulah sumber fasilitas yang akan kami dapatkan dalam kubur,
Tanpa doamu dan amal yang telah kami lakukan diwaktu hidup,
Maka kubur kami hanyalah kota tanpa lampu.

No comments: